IEE Series 2025, Memasuki Babak Baru sebagai Katalisator Transformasi Energi Nasional - Otomotifmedia

IEE Series 2025, Memasuki Babak Baru sebagai Katalisator Transformasi Energi Nasional

Penulis -

Rabu, 17 September 2025 11:24:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

IEE Series 2025, Memasuki Babak Baru sebagai Katalisator Transformasi Energi Nasional

Otomotifmedia.com - Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 menyelesaikan rangkaian Construction & Engineering Week yang berlangsung pada 10–13 September 2025 di JIExpo Kemayoran, dan akan membuka Energy & Engineering Week pada 17–20 September 2025.

Mengusung tema “Sustainability for Industrial Transformation”, pekan pertama berhasil memperlihatkan komitmen multi-sektor industri dalam menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masa depan pembangunan Indonesia.

Kolaborasi multi-sektor tersebut dihadirkan melalui lima pameran besar: Construction Indonesia bersama Concrete Show Southeast Asia - Indonesia, Building Systems & Automation Indonesia, Water Indonesia, serta ADEXCO (Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference).

Pekan pertama IEE Series 2025 sukses menjadi platform diskusi untuk inovasi konstruksi, material bangunan, beton & teknologi, pengelolaan air & limbah, serta manajemen bencana dan perlindungan sipil.

Di pekan pertamanya, IEE Series 2025 telah melibatkan lebih dari 600 perusahaan nasional dan juga internasional dari 40+negara / negara bagian.

Hal ini membuktikan komitmen Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara, untuk menjadikan rangkaian IEE Series sebagai international-hub yang mempertemukan pelaku industri internasional dan pemain nasional bersama dengan para asosiasi terkait di Indonesia, untuk bekerja sama memajukan industri.

Selama 4 hari, telah terlaksana 17 sesi seminar di 3 panggung hybrid yang mengundang 85 pemangku kebijakan baik dari pemerintah, asosiasi dan lembaga, maupun akademisi.

Pada pekan pertama ini, hadir pula perwakilan berbagai Kementerian dan Asosiasi seperti perwakilan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, Kementerian ESDM, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), PJCI (Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia, MASKEEI (Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia), APUEA (Asia Pacific Urban Energy Association), Green Product Council Indonesia (GPCI), Perserikatan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), Asosiasi Perusahaan Pracetak dan Prategang Indonesia (AP3I), IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), dan banyak asosiasi lain yang berpartisipasi aktif dalam diskusi ini.

Selain dihadiri oleh para pemangku kepentingan di sektor terkait, berbagai pelaku industri turut menampilkan inovasi-inovasi produk dan teknologi terbarunya untuk bisa saling bertukar pikiran mengenai kemajuan teknologi global.

Dari sekitar 250 alat berat yang terdaftar akan hadir di area outdoor selama dua pekan rangkaian IEE Series 2025, lebih dari 140 unit alat berat telah hadir di pekan Construction & Engineering.

Di area outdoor ini, lebih dari 12 stan peserta yang masing-masing membawahi berbagai brand nasional maupun internasional, telah menunjukkan perpaduan inovasi teknologi global yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pelaku industri di Indonesia.

Di antaranya telah hadir 5 EV Truck di stan GM Tractors dan Hexindo, kemudian berbagai Electric Wheel Loader dan EV Excavator oleh GM Tractors dan SDLG Heavy Machinery, beragam ukuran Electric Lift oleh Altrak 1978 dan Berca.

Di jajaran truk yang mengusung keberlanjutan, Zoomlion hadir membawa Hybrid Truck bertonase besar mencapai 120 ton dimana tonase sebesar ini jarang ditemui bahkan di area proyek di Indonesia, lalu ada Dump Truck berbahan bakar bio-diesel oleh United Tractors, dan juga berbagai truk ramah lingkungan yang sudah berlisensi Euro 4 dan Euro 5 di stan Daimler Commercial Vehicle Indonesia dan MC Group.

Melihat jajaran inovasi tersebut, Lia Indriasari selaku Country Manager Pamerindo Indonesia menegaskan bahwa keberlanjutan yang dihadirkan berbagai pelaku industri ini menjadi katalis transformasi industri.

“Kami bangga melihat bagaimana berbagai sektor menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ekosistem keberlanjutan di industri konstruksi dan engineering. Ini bukti bahwa rangkaian IEE Series sudah bukan sekadar ajang inovasi teknologi, tetapi wadah kolaborasi nyata untuk menciptakan masa depan industri yang lebih tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Membawa visi keberlanjutan, transformasi tidak hanya bisa dilakukan di sisi inovasi teknologi ramah lingkungan saja, tetapi juga mementingkan efisiensi dan optimalisasi kerja sumber daya manusia di industri terkait.

Berbagai brand distributor dan produsen alat berat ternama telah menghadirkan inovasi digital untuk menjamin efisiensi dan keamanan lebih bagi para pelaku industri.

Contohnya adalah aplikasi New Fleetboard Indonesia yang digunakan oleh truk Mercedes-Benz milik Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), dimana sistem telematika atau aplikasi manajemen armada ini mampu memantau aktivitas kendaraan, menganalisa data kinerja dan cara pengoperasian, hingga pelacakan kendaraan, laporan manajemen bahan bakar, dan juga pengingat kondisi mesin secara otomatis dan real-time untuk menghindari terjadi kecelakaan kerja.

Kemudian, Hexindo juga mengenalkan EV Truck yang telah dibekali baterai dengan sistem fast charging yang dapat terisi penuh hanya dalam satu jam melalui dual-port, fitur battery-swapping yang memungkinkan penggantian baterai habis dalam lima menit, serta sistem digitalisasi terintegrasi yang dapat memantau aktivitas kendaraan secara real-time ketika digunakan di area proyek.

Bagi para pelaku proyek konstruksi, peserta pameran seperti Glodon dan Kanna pun mengenalkan digitalisasi sistem kerja industri konstruksi. Melalui perangkat lunak yang mereka tawarkan, berbagai aspek detil dari proyek konstruksi dapat terdata dan terkalkulasi secara otomatis, walaupun tanpa jaringan internet yang seringkali sulit di area proyek.

Pengembangan teknologi seperti ini juga yang dibahas pada Konferensi BIM Koordinator (KOBIMKO) oleh Archilantis untuk memberikan solusi atas rendahnya tingkat digitalisasi sektor konstruksi di Indonesia. Konferensi ini membahas pentingnya Building Information Modeling (BIM), yang merupakan kolaborasi digital untuk mengintegrasikan design, konstruksi, dan operasional bagi pemangku kepentingan proyek (arsitek, insinyur, kontraktor) sehingga bisa bekerja di satu model yang sama.

Berita Terkait

Memasuki Usia ke-53 Tahun, Wahana Artha Group Gelar Aksi Donor Darah Baru Tahu Mobil Kesiram Cairan Kimia Ternyata Bisa di Cover Asuransi Baru Tau Jangan Langsung Buka Tutup Radiator Overheat, Ini Cara Aman Biar Selamat Baru Tau Cuci Mobil Listrik Jangan Asal Semprot, Awas Bisa Runyam Urusan
Berita ini 43 kali dibaca